Ternyata BTCLS tidak Wajib
Yogyakarta,
26 Februari 2016. Tim keprodian melakukan sosialisasi terkait pelatihan BTCLS (Basic Trauma Cardio Live Support). Sosialisasi
ini dilakukan di Aula 3 STIKes Surya Global Yogyakarta. Sosialisasi ini
merupakan wujud dari berbagai perssepsi yang muncul terkait dengan akan
diadakannya pelatihan BTCLS di oleh tim Prodi Keperawatan STIKes Surya Global
Yogyakarta.
Banyak
mahasiswa yang merasa keberatan dengan penyelenggaraan pelatihan tersebut. Pelatihan
ini diselenggarakan dengan biaya Rp 1.950.000,- per mahasiswa dan isu yang
beredar pelatihan ini merupakan program wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa
keperawatan semester akhir. Namun, dari sosialisasi yang dilaksanakan siang
tadi kaprodi keperawatan STIKes Surya Global Yogyakarta menyatakan bahwa
pelatihan ini tidak diwajibkan untuk mahasiswa oleh keprodian melainkan diwajibkan oleh Rumah
Sakit yang menjadi tempat praktik mahasiswa yang sedang menempuh program
profesi. Tidak hanya itu, salah satu dosen program profesi juga menyampaikan
bahwa persyaratan-persyaratan yang diajukanoleh pihak rumah sakit tidak hanya
sebatas sertifikasi BTCLS, melainkan juga Komunikasi Efektif, Service Exelent, Hand
Hygiene, dan APAR. Sehingga,
pelatihan BTCLS ini merupakan upaya tim keprodian
dalam mempersiapkan berbagai persyaratan yang dibutuhkan mahasiswa saat
menempuh berbagai stase pada jenjang profesi di Rumah Sakit nantinya. Sayangnya
dalam hal ini tidak disebutkan rumah sakit mana saja yang mengajukan berbagai
persyaratan tersebut.
Kaprodi
keperawatan menyampaikan bahwa dasar penyelenggaraan kegiatan ini adalah
kurikulim AIPNI. Pada sosialisasi tersebut juga ditampilkan poin-poin kurikulum
yang di dalamnya terdapat poin-poin tentang pelatihan ini. Dasar penyelenggaraan
tetrdapat pada poin pengetahuan dan keterampilan khusus yang di dalamnya
tertulis hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam melakukan
bantuan hidup dasar, termasuk BTCLS.
Pelatihan
ini akan diselenggarakan melalui kerjasama degan penyelanggara pelatihan resmi,
kaprodi juga mengatakan bahwa sertifikat pelatihan ini legal dan dapat dipakai
diberbagai tempat di Indonesia.
Saat
ditanya mahasiswa tentang bagaimana dengan mahasiswa yang telah mengikuti
pelatihan di tempat lain. Kaprodi menjelaskan bahwa hal tersebut dapat
diterima, dan akan dilakukan standarisasi terkait materi dan kompetensi yang
ada. Namun, belum ditentukan tentang mekasnisme standarisasi tersebut.
Terkait
adanya penyelenggara lain yang mengadakan pelatihan ini dengan harga yang lebih
murah, penjelasan kaprodi adalah kurangnya support kampus terutama masalah
pendanaan. Kaprodi sendiri mentakan bahwa ia pesimis akan mendapat support yang
memadahi dikarenakan pelatihan ini bukan program wajib. Selain itu, pelatihan ini
sulit dilakukan di STIKes Surya Global karena terkendala minimnya tempat yang
dapat digunakan. Tentang permasalahan pendanaan mahasiswa meminta agar tim keprodian
tetap mengupayakan permohonan support dana pada institusi agar pelatihan ini
dapat diselenggarakan dengan biaya yang lebih murah. Beberapa mahasiswa
mengungkapkan bahwa biaya 1,9 juta rupiah cukup memberatkan mahasiswa. Diluar masalah
pendanaan, mahasiswa menyambut baik adanya pelatihan ini.
Pada
akhir sesi sosialisasi disimpulkan bersama-sama bahwa:
-
pelatihan BTCLS bukan merupakan agenda wajib untuk mahasiswa. Namun persyaratan
untuk masuk ke RS saat menempuh stase di jenjang profesi.
-
PSIK 2012 tidak diwajibkan mengikuti pelatihan pada periode ini.
-
mahasiswa yang sudah mengikuti pelatihan di tempat lain tetap dapat memakai
sertifikatnya dan akan dilakukan standarisasi
-
tim keprodian akan tetap mengupayakan keringanan dana pada intitusi agar
pelatihan ini dapat diselenggarakan dengan biaya yang lebih murah.
-
kaprodi berharap kepada mahasiswa yang belum mengikuti pelatihan BTCLS sebelum
sosialisai ini agar dapat mensukseskan program keprodian.
(HIMIKA SSG)
biaya BTCLS dikampus bukan 2jt, tapi 1.950.000
BalasHapusterimakasih, akan kami perbaiki
BalasHapus