STANDAR DIANGNOSIS KEPERAWATAN INDONESIA
Dari
seminar yang disampaikan pada acara CARING
FOR ISSUE (CFI) HIMIKA PSIK FK UGM pada Senin, 28 Agustus 2017 terkait dengan pembahasan tentang SDKI
(standar diagnosis keperawatan Indonesia)
yang di sampaikan oleh Pak Eko dari PPNI , dengan pembahasan sebagai berikut .
- · Tujuan SDKI Kelebihan
- Penggunaan SDKI
- Penerapan dan Hambatan SDKI di Klinik
Sebelum membahas tentang SDKI itu apa , kita akan
membahas tentang pengertian dari diagnosis itu sendiri apa sih?
Diagnosis keperawatan merupakan
penilaian klinis terhadap pengalaman/respon individu, keluarga, atau komunitas
pada masalah kesehatan/ risiko masalah kesehatan atau pada proses kehidupan. Diagnose keperawatan merupakan bagian vital dalam
menentukan asuhan keperawatan yang sesuai untuk membantu klien mencapai
kesehatan yang optimal , sesuai dengan pasal
30 UU No 38 tahun 2014 tentang keperawatan bahwa dalam menjalankan tugas
sebagai pemberi asuhan keperawatan , perawat berwenang untuk menegakkan
diagnosis keperawatan . Diagnosa keperawatan telah diterapkan di berbagai rumah
sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, namun pengetahuan perawat terkait
indikator-indikator diagnostik untuk penegakan diagnosis masih perlu
ditingkatkan agar penegakan dapat dilakuakan secara tepat dan terstandarisasi,
serta proses penegakan diagnosisi tidak dianggap sulit. Tanpa terminologi dan
indikator yang terstandarisasi, penegakan diagnosisi keperawatan menjadi tidak
seragam, tidak akurat dan ambigu sehingga menyebabkan ketidaktepatan
pengambilan keputusan dan ketidaksesuaian asuhan keperawatan yang diberikan
kepada klien.
Apa sih SDKI itu?
SDKI merupakan tolak ukur
yang dipergunakan sebagai pedoman penegakan diagnosis keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif, dan etis (ppni, 2016).
Referensi SDKI disusun berdasarkan :
•
Text book : ICNP DC, NANDA, Newfield et.al, Doenges,Carpenito-Moyet,Taylor & Ralp, Ackley
•
Jurnal Penelitian :
-
Sytematic review
-
Clinical validation
-
descriptive
PERBANDINGAN SDKI, NANDA
Kelebihan dari SDKI
- Bahasa standar keperawatan
indonesia
- Diakui oleh persi dan kars
- Direncanakan terintegrasi dengan sistem jaminan kesehatan nasional (bpjs)
Penerapan
SDKI saat ini?
SDKI baru
disosialisasikan 29 Desember 2016, dan belum banyak layanan kesehatan yang
menerapakannya dikarenakan sosialisasi belum menyeluruh sampai ke tingkat
perawat pelaksana sehingga mayoritas masih menggunakan standar diagnosis
keperawatan lain terutama NANDA.
Bagaimana
dengan hambatan hambatan SDKI?
- Sosialisasi yang belum merata (
Nuryani & Susanti, 2014; Indrajati,
Ummah, & Sumarsih, 2011)
- Belum ada standar outcome dan
standar intervensi dari SDKI
- Jumlah diagnosis yang ada mungkin
belum memenuhi kebutuhan diagnosis keperawatan yang diperlukan (149 Diagnosis)
Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia (SDKI) amatlah penting bagi perawat dalam menjalankan praktiknya pada
semua lingkup pelayanan keperawatan, karena diagnosa keperawatan bagian dari
pemberian asuhan keperawatan yang meliputi proses keperawatan (Pengkajian,
Diagnosa, Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi), sehingga dengan adanya
standar diagnosa original buatan perawat Indonesia diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan keperawatan yang terstandar.
Harapan kedepannya standar diagnosa
keperawatan ini diakui dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) seperti
halnya profesi tenaga kesehatan lain (medis), hal ini perlu diperjuangkan
karena pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan perawat di Indonesia
Komentar
Posting Komentar