International Student Exchange Programs (S1 Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners STIKes Surya Global Yogyakarta)
(Yogyakarta, 03/03/16) Telah dilaksanakan sharing
mengenai pengalaman teman-teman yang telah berkesempatan melaksanakan program student exchanges
di Thailand bulan lalu. Dalam kesempatan kali ini agenda dilaksanakan di Aula 3
yang dihadiri oleh petinggi kampus STIKes Surya Global Yogyakarta, dosen, juga
para mahasiswa keperawatan. Harapannya dengan diadakannya agenda ini akan dapat
menggugah dan membagun semangat teman-teman keperawatan STIKes Surya Global
Yogyakarta untuk bisa seperti mereka yang telah berkesempatan dalam program
student exchanges tersebut, sehingga program ini tidak hanya berhenti sampai
disini saja, namun agar generasi berikutnya juga mampu menjadi perwakilan
selanjutnya.
International
student exchanges programs, yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga
masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa. Adalah suatu program yang dicanangkan
sejak tahun 2013 yang mana program ini banyak melibatkan kalangan mahasiswa
didalamnya. Sudah bayak perguruan tinggi negeri maupun swasta yang tak mau
ketinggalan dalam program ini, termasuk di dalamnya adalah STIKes Surya Global
Yogyakarta.
Sebulan yang lalu, tepatnya pada tanggal 1-13
Pebruari 2016 mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan (Dwi Kurnia Rezqi Annisaa dan I
Made Moh Yanuar S) juga mahasiswa Profesi Ners STIKes Surya Global Yogyakarta
(Henny Yolanda, S.Kep dan Cholida Fauzida Fauziyah, S.Kep) yang di damping oleh
Ns. Eliyana, S.Kep, MNS selaku dosen keperawatan dan sekaligus bagian
Departemen Hubungan Internasional STIKes Surya Global Yogyakarta telah
melaksanakan International Student Exchages di Negara Thailand.
“Begitu banyak pengalaman seru yang ingin kami
bagikan kepada teman-teman yang berada disini. Mulai dari lari-larian di
bandara karena takut ketinggalan pesawat sampai kami tiba disana dan
mendapatkan sambutan hangat dari mereka-mereka disana” sepenggal ucap Ns.
Eliyana pada sambutannya yang sempat sontak membuat audiens tertawa.
Teman-teman mahasiswa yang telah berkesempatan ke
Thailand adalah 4 mahasiswa yang lolos seleksi diantara beberapa pendaftar
lainnya, namun setelah beberapa seleksi yang telah dilalui hingga pada akhirnya
merekalah yang lolos dan berkesempatan berangkat.
Selama kurang lebih 2 minggu disana telah bayak hal
yang mereka lalui. Mulai dari praktek di rumah sakit Khong Kaen Hospital,
berkunjung ke rumah pasien, berkunjung ke puskesmas (Nongwaeng Medical
Health Center), berkunjung ke Chiang Yuen Hospital,
berkunjung ke sekolah, sampai berkunjung ke tempat wisata disela-sela kesibukan
mereka.
Disana pula mereka banyak sekali menemukan
perbedaan-perbedaan pembelajaran yang tentunya sangat berbeda jika dibandingkan
dengan di Indonesia. Mulai dari kurikulum sampai dengan program kuliah/proses
belajar mengajar. Selain itu, perbedaan profesi perawat dan sistem program
rumah sakit juga ditemukan oleh teman-teman disana. Profesi perawat disana
dirasa tingkat caringnya lebih tinggi daripada di Indonesia, karena apa? Di
Thailand, perawat bersedia melakukan semua tindakan keperawatan yang semestinya
masih menjadi ranahnya (termasuk sampai melakukan tindakan pada diagnosa Self Care pada
pasien seperti perawatan kuku, perawatan rambut, oral hygine, memandikan
pasien, dll..), bandingkan jika di Indonesia mayoritas rumah sakit terkadang
tindakan tersebut dilimpahka kepada keluarga pasien. Lain hal, di Thailand
salary perawat lebih tinggi, dari salah satu pegawai rumah sakit di Thailand
mengatakan jika salary perawat disana sekitar 8 juta (bagi perawat yang bisa
dibilang belum PNS jika dalam istilah Indonesia) dan mencapai 13-15 juta (bagi
perawat yang bisa dibilag sudah PNS jika dalam istilah Indonesia), per bulan.
Selanjutnya, perbedaan sistem program yang
dicanangkan oleh mayoritas rumah sakit disana juga berbeda dengan di Indonesia.
Di Thailand, mayoritas rumah sakit menggunakan metode perpaduan antara modern
dengan tradisional dan memberikan perawatan kepada pasien (seperti masih
menggunakan rempah-rempah alami untuk menurunkan hipertermi yang dipadukan
dengan memberikan obat penurun panas, dll..), selain itu ada perbedaan yang
menarik disana karena mayoritas rumah sakit di Thailand juga menyediakan
fasilitas satu ruangan khusus yang digunakan khusus untuk menangani masalah-masalah
yang kerap dialami oleh remaja, mulai dari remaja yang putus dengan kekasihnya,
remaja yang mengalami masalah keluarga juga teman sebayanya, sampai masalah
remaja yang terjerumus ke sex bebas), jadi mekanismenya remaja yang mengalami
masalah-masalah tersebut diundang ke ruangan untuk sekedar curhat untuk
memecahkan masalahnya, dan pelayanan itu di Thailand sifatnya adalah free (gratis).
Mengapa di Thailand di canangkan kebijakan
pelayanan yang khusus menangani masalah remaja seperti itu? Karena sangat
ironis sekali masalah remaja yang terjadi di Thailand, karena free sex disana
sudah bukan hal yang aneh lagi, karena mayoritas remaja disana sudah biasa
dengan hal itu. Hingga didapatkan data angka aborsi illegal yang tinggi, karena
banyak ditemukan janin bayi yang mirisnya dibuang di setiap kuil/tempat
beribadah masyarakat Thailand yang mencapai angka 2000 janin/tahunnya.
Begitu banyak perbedaan-perbedaan antara Indonesia
dengan negara-negara lainnya yang harus diketahui, dan inilah salahsatu output
yang ingin dicapai dari adanya program International Student
Exchages di STIKes Surya Global Yogyakarta yang bekerja sama dengan
beberapa negara. Jadi, dengan begitu kita selaku mahasiswa keperawatan bisa
tahu, membandingkan dan mengevaluasi diri demi perbaikan sistem pelayanan
kesehatan khususnya di dunia keperawatan Indonesia di masa yang akan datang.
Dalam kesempatan kali ini, Ns. Eliyana juga
mengesharekan bahwasanya disana mereka juga bermitra kerja dalam disfusi dan
penelitian kolaborasi mengenai “Comparative Study
Among Yogyakarta and Khonkaen Related Physical Activity and Cognitive Status
Elderly with Chonical Disease” yang rencananya akan diteliti di periode
terdekat ini oleh Ns. Eliyana yang berkolaborasi dengan dosen dari Thailand.
Selain itu, Ns. Eliyana juga mengumumkan jika tak
lama lagi juga akan ada 2 dosen, 4 mahasiswa, dan 1 director perguruan tinggi
dari Thailand yang akan datang ke Indonesia untuk mengikuti proses belajar
mengajar di STIKes Surya Global Yogyakarta. Sehingga disini Ns. Eliyana
membutuhkan 8 orang LO yang nantinya siap mendampingi mereka selama mengikuti
kegiatan disini. Karena disini mereka tidak hanya berkunjung, tapi juga akan
field visit (praktikum dan tutorial), adapun yang berminat bisa mengubungi Ns.
Eliyana yang selanjutnya akan dilakukan seleksi.
Diumumkan juga mulai semester depan juga akan
dibuka pendaftaran untuk mahasiswa STIKes Surya Global Yogyakarta
(direcomendedkan minimal semester 6) dalam International student
exchanges programs periode berikutnya, adapun syarat-syarat yang harus
dipenuhi diataranya adalah mengumpulkan surat pernyataan ijin dari orangtua,
fotocopy akta kelahiran dan KK, IP minimal 3,00, dan skore toefl minimal 350,
dan mengikuti seleksi.
Diakhir sesi sharing kali ini Ns.Eliyana
menyambaikan bahwa dari sini kita memetik pelajaran yang ternyata masih banyak
hal yang perlu dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan kampus STIKes Surya
Global Yogyakarta. “Karena ketika kita ingin berubah, maka kita akan menemukan
bayak hal baru” ucap Ns. Eliyana di akhir penutup acara.
(HM, jurnalis HIMIKA)
Komentar
Posting Komentar