Pelatihan Pemenuhan Pelatihan Pemenuhan Kebutuhan Asupan cairan dan Elektrolit
Minggu (20/11), HIMIKA STIKes Surya Global Kedirjenan
P3SDM mengadakan pelatihan “Injeksi Infus sebagai Pelatihan Pemenuhan Kebutuhan
Asupan Cairan dan Elektrolit”. Tujuan dari kegiatan ini yakni untuk mengetahui
materi dan simulasi injeksi infus serta sebagai persiapan dalam kegiatan MOPK
khususnya bagi semester 3 pada Januari 2017 mendatang. Kegiatan ini di ikuti
oleh kurang lebih 50 peserta yang terdiri dari semester 1 dan 3. Dimana
kegiatan ini berlangsung pada pukul 07.00 – 13.00 WIB, tempat di Kampus Graha
Santri. Adapun tempat yang digunakan untuk sosialisasi dan materi dilaksanakan
di Aula Graha Santri sedangkan untuk simulasi injeksi dilaksanakan di ruang 1
dan 2. Perencanaan
kegiatan ini dimulai dari (28/10), dengan penggalangan dana dari peserta,
panitia, selebihnya dari kampus dan himika. Untuk kelancaran kegiatan ini pun
tidak lepas dari berbagai macam kendala, salah satunya rancangan kepanitian
yang kurang efektif. ”Sebenarnya
banyak kendala yang tidak bisa disebutkan satu-persatu dari mulai kepanitiaan, anggaran,
dan lain-lain. Ini adalah pengalaman
pertama saya menjadi ketua panitia, jadi saya agak canggung. Tetapi, Insya
Allah ini langkah awal saya berkecimpung di dunia organisasi”, ujar Febri
Ismail selaku ketua panitia. Namun, di tilik dari segi sarana prasarana sudah memenuhi
target dan sebagai acuannya materi yang di sampaikan oleh Bapak Eriyono yaitu
mengenai “Pemenuhan Kebutuhan Asupan Cairan dan Elektrolit”.
Diluar dari mahasiswa
keperawatan, mereka hanya mengetahui materi ataupun definisinya saja, namun STIKes
Surya Global khususnya HIMIKA telah memfasilitasi kegiatan sosialisasi
pemenuhan cairan dan elektrolit ini. Kita tahu bahwa cairan dan elektrolit merupakan kebutuhan dasar yang
penting dalam kehidupan manusia di artikan juga cairan dan elektrolit merupakan
komponen tubuh yang berperan dalam memelihara tubuh dan proses homeostatis, dalam kebutuhan cairan dan elektrolit membutuhkan
air,dimana tubuh terdiri atas 60 % air yang terbesar di dalam sel maupun di
luar sel, sedangkan air memiliki persentasi yang besar dari berat badan manusia
adapun besarnya air tergantung dari usia, jenis kelamin dan kandungan lemak.
Apabila terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit maka tubuh kita akan
mengalami gangguan dalam kebutuhan cairan dan elektrolit. Ketidakseimbangan ini
di pertimbangkan oleh asupan, distribusi dan pengeluaran cairan dan elektrolit
serta pengaruh komponen-komponen oleh sistem renal dan paru.
Untuk memenuhi persiapan
kegiatan injeksi infus,maka di butuhkan alat
dan bahan yang di gunakan seperti : standar infus, infus set, cairan sesuai
program medik, jarum infus sesuai ukuran, torniquet, kapas alkohol, plester,
gunting, kassa steril, betadine dan handscoon.
Adapun proses
injeksi infus sebagai berikut :
1.
Jelaskan prosedur yang akan di lakukan
2.
Cuci tangan
3.
Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan ke bagian
karet atau akses selang ke botol infus
4.
Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang
tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem selang hingga cairan memenuhi
selang dan udara selang keluar
5.
Letakkan pengalas di bawah tempat (vena) yang akan dilakukan
penginfusan
6.
Lakukan pembendungan dengan tourniquet (karet
pembendung) 10 – 12 cm di atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam
dengan gerakan sirkular
7.
Gunakan handscoon steril
8.
Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
9.
Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari
di bagian bawah vena dan posisi abocath mengarah ke atas
10. Perhatikan keluarnya
darah melalui abocath, ketika saat penusukan terjadi pengeluaran darah melalui
abocath maka tarik keluar bagian dalam jarum sambil meneruskan tusukan ke dalam
vena
11. Setelah jarum
infus bagian dalam dilepaskan tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan
jari tangan agar darah tidak keluar, kemudian bagian infus di hubungkan dengan
selang infus
12. Buka pengatur
tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan
13. Lakukan fiksasi
dengan kassa steril
14. Tuliskan tanggal
dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
15. Lepaskan sarung
tangan dan cuci tangan
Dalam kegiatan simulasi ini tidak sedikit peserta yang mengalami kesakitan, rasa takut melihat
darah dan nyeri akibat dari naal (jarum) yang di suntikan ke dalam pembuluh
darah vena (pada saat infus) dan
subkutan (pada saat skin test). Sehingga, apabila terjadi ketidaktepatan
dalam proses injeksi infus peserta akan mengalami hematoma (dimana sebelumnya
pasien akan mengalami kemerahan pada kulit, timbulnya benjolan, rasa nyeri dan
kebiruan). Sedangkan tujuan dari skin test itu sendiri adalah untuk mengetahui
ada atau tidaknya alergi pasien terhadap obat (antibiotik). Dari sudut antusias
para peserta mereka cukup berpartisipasi, heboh, unik dan ada pula yang
menangis.’’ Rasanya
sakit pada saat jarumnya di suntikan,tapi itu cuman sesaat aja,setelah jarumnya
di lepas rasanya pegal-pegal, nyeri juga tapi enak kok’’ jawab Nuryati salah
satu peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi injeksi infus pekan lalu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan ini yakni
dimana mahasiswa diharapkan mampu mengetahui materi sekaligus mempraktikkan
injeksi infus agar kedepannya mahasiswa dapat mempersiapkan diri dalam kegiatan
MOPK di bulan Januari 2017 mendatang. (Jurnalis HIMIKA)
***
Komentar
Posting Komentar