Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

HGTO (HIMIKA Goes to Orphanage) SOSMAS, tema: Pergaulan Bebas

Gambar
Himika (Himpunan Mahasiswa Keperawatan) stikes surya global, dirjend sosmas (direktorat jendral social masyarakat ) telah mengadakan HGTO 1 (himika goes to orphanage 1) di panti asuhan ulil albab,kota gede   minggu (06/10/2019). Tema acara ini adalah “selamatkan generasi muda dari pergaulan bebas” yang diadakan dua kali dalam satu periode. Tujuannya untuk mencegah terjadinya   pergaulan bebas di usia dini. Acara dimulai pukul 08.10 WIB dengan dipandu Wulan tri mayang lismawati dan Nurul safitri sebagai   pembawa acara, selanjutya di isi oleh pemateri   Eka Oktavianto, S.Kep.,ns.,M.Kep (dosen keperawatan stikes surya global Yogyakarta) yang membawakan materi tentang   “pergaulan bebas“. Pebelajarannya diharapkan anak-anak di panti asuhan tersebut dapat memahami bahaya dari pergaulan bebas dan dapat membedakan mana lingkungan yang baik dan lingkungan yang buruk sehingga dapat terhindar dari pergaulan bebas. Setelah materi selesai kemudian   dilanjutkan dengan games untuk menghind

Sekolah Advokasi KASTRAD, tema: “Satukan Aspirasi Bergerak Untuk Aksi Nyata”

Gambar
HIMIKA (Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan) STIKes Surya Global, Dirjend Kastrad (Direktorat Jendral Kajian Strategi dan Advokat) telah mengadakan Sekolah Advokasi di Aula Wisma, Sabtu (5/10/2019). Tema acara ini adalah “Satukan Aspirasi Bergerak Untuk Aksi Nyata” yang diadakan setiap satu kali periode. Tujuannya untuk membuka pikiran kritis mahasiswa, agar kepekaan mahasiswa muncul dalam segala ketidakadilan yang di alami seseorang dan mampu memenajemen isu yang ada.             Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan dipandu oleh Siti Masruroh sebagai pembawa acara, selanjutnya di isi oleh pemateri Ardhian Indra Darmawan, S.Kep.,Ns. yang membawakan materi tentang “Public Speaking”. Pembelajarannya dimana sebagai  mahasiswa harus bisa kompetensi dalam komunikasi baik itu lisan maupun tulisan dan teknik dalam berbicara dan mendengar merupakan syarat bagi kesuksesan, baik untuk kesuksesan personal maupuun professional. Keahlian komunikasi itu penting dalam mendapatkan apupun memper

KONGRES X ILMIKI 2019

Gambar
          Kongres X ILMIKI merupakan bagian krusial dalam organisasi ILMIKI yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan diikuti oleh seluruh anggota ILMIKI. Keikutsertaan ini adalah wujud dari sebuah komitmen mahasiswa keperawatan Indonesia untuk duduk bersama menyumbangkan buah pikirannya dan membahas mengenai pembaharuan yang diperlukan oleh ILMIKI demi mencapai bentuk ideal dari sebuah organisasi yang menaungi seluruh mahasiswa keperawatan se-Indonesia. Kongres X ILMIKI merupakan titik tolak evaluasi perjalanan ILMIKI dan permusyawaratan antaranggota ILMIKI untuk kembali menetapkan tujuan, gerak langkah, dan strategi pencapaian tujuan. Kongres merupakan sebuah momentum besar dan membutuhkan partisipasi aktif dari semua anggota ILMIKI. Kongres X ILMIKI dilaksanakan di kota Yogyakarta di Universitas Jenderal Ahmad Yani tepatnya di Hotel Gowongan Inn Yogyakarta dengan tema “ Menyatukan Kebhinekaan Dalam Visi Misi yang Tunggal untuk Revolusi Indonesia”.                  

BPJS Terus Mengalami defisit, Apa Solusi Pemerintah?

Gambar
Tak dipungkiri lagi, sepanjang lebih dari empat tahun Program Jaminan Kesehatan   Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah mendorong akses pelayanan kesehatan ke taraf yang lebih baik. Meski demikian, sustainibilitas program tersebut masih menjadi PR besar yang harus dipecahkan   bersama. Pembahasan mengenai upaya untuk menjaga sustainibilitas pun terus bergulir. Menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, ada sejumlah penyebab terjadinya defisit Dana Jaminan Sosial (DJS) yang dikelola BPJS Kesehatan. Pertama, karena iuran saat ini belum sesuai dengan perhitungan aktuaria DJSN. Padahal Program JKN-KIS menggunakan pendekatan dan prinsip anggaran berimbang, yang mana pendapatan dan pengeluaran harus sama. Kondisi ini juga menyebabkan biaya per orang per bulan lebih besar dibanding iuran per orang per bulan.   “Sebetulnya titik masalahnya terletak di besaran iuran saat ini yang belum sesuai dengan hitungan aktuarial.   Meski   besaran iuran Program JKN-KIS saat ini